PENENTUAN BILANGAN KOORDINASI ION Cu2+
A.
Tujuan : Mengetahui
koordinasi ion Cu2+ atau Tembaga (II)
B. Dasar Teori :
Ion Kompleks
merupakan ion yang tersusun dari suatu ion atau atom pusat yang dikelilingi oleh sejumlah ion
atau molekul yang terikat pada atom pusat dengan
ikatan koordinasi. Ion kompleks dapat berupa kation atau anion kompleks,
tergantung jumlah muatan atom pusat dan muatan ligan. Ion unsur transisi sebagai atom pusat
mempunyai sejumlah orbital yang masih kosong yang dapat menerima
pasangan-pasangan elektron dari ligan untuk
menstabilkan diri dengan membentuk ion kompleks. Ligan adalah ion atau
molekul yang mempunyai pasangan elektronbebas. Ion-ion unsur transisi jika dilarutkan
dalam air akan memilki warna yang khas. Jika larutan
CuSO4 yang berwarna biru
ditambahkan larutan amonia berlebihan, mula-mula akan terbentuk
endapan biru muda, makin lama makin tua dan
akhirnya terbentuk larutan biru tua dari ion kompleks tembaga dengan
amonia, dan seterusnya sampai semua ligan H2O terganti oleh NH3. Reaksi ini dinamakan reaksi pendesakan.
- [Cu(H2O)n]2++ NH3 --> [Cu(H2O)n-1(NH3)]2++ H2O
- [Cu(H2O)n-1NH3]2+ + NH3 --> [Cu(H2O)n-2(NH3)2]2+ + H2O
Dan seterusnya akan
terjadi penggantian ligan H2O oleh NH3 sebagai berikut :
- [Cu(H2O)n]2++ nNH3 --> [Cu(NH3)n]2+ + nH2O
Dari reaksi ini dapat ditentukan
jumlah ligan NH3 berdasarkanekivalensi NH3 dengan Cu(H2O)n2+. Ekivalensi ini dapat
dilihat dariintensitas warna larutan.
C. Alat dan Bahan :
• Tabung reaksi 14 buah dan
rak nya
• Pipet tetes
• Larutan CuSO4 0,5
M
• Larutan NH3
pekat dan encer 0,5 M
• Larutan (NH4)2SO4 1 M
D. Prosedur :
1. Percobaan 1
a. Sebanyak 2 tetes CuSO4 0,5 M
dan 10 tetes larutan (NH4)2SO4 1 M ke dalam salah satu tabung. Perubahan
warna diamati.
b. Pada salah satu tabung yang lain,
dimasukkan 10 tetes NH3 pekat dan 1 ml CuSO4 0,5 M.
Perubahan warna diamati.
2. Percobaan 2
- Tabung reaksi sebanyak 12 tabung
disiapkan. Masing – masing dimasukkan 2 tetes (NH4)2SO4 1 M dan CuSO4 0,5 M.
- Setiap tabung berturut – turut
ditambahkan NH3(aq) 1 tetes, 2 tetes, 3 tetes .... hingga 12 tetes
pada tabung yang ke dua belas. Perubahan warna diamati.
E.
Hasil Pengamatan :
Percobaan
|
Tabung ke -
|
Hasil Pengamatan
|
Percobaan ke - 1
|
1a
|
Warna larutan jernih
kebiruan
|
1b
|
Warna larutan biru
keruh, jika didiamkan membentuk endapan.
|
|
Percobaan ke - 2
|
1
|
Warna larutan biru,
jernih
|
2
|
Warna larutan biru,
jernih
|
|
3
|
Warna larutan biru,
jernih
|
|
4
|
Warna larutan biru,
agak jernih
|
|
5
|
Warna larutan biru,
agak jernih
|
|
6
|
Warna larutan biru,
agak jernih
|
|
7
|
Warna larutan biru, agak jernih
|
|
8
|
Warna larutan biru,
keruh
|
|
9
|
Warna larutan biru,
keruh
|
|
10
|
Warna larutan biru, keruh
|
|
11
|
Warna larutan biru,
keruh
|
|
12
|
Warna larutan biru,
keruh
|
F.
Pertanyaan :
1.
Apa guna (NH4)2SO4
pada percobaan ini ?
Jawab :
Kegunaan dari (NH4)2SO4
pada percobaan ini untuk memberi suasana asam agar tidak terbentuk endapan CuO
atau Cu(OH)2 serta memudarkan warna dari biru menjadi biru kehjauan.
2.
Mulai tabung ke berapa
pada percobaan 2 warna larutan mulai tidak mengalami perubahan ?
Jawab :
Mulai tabung ke – 8
3.
Berapa perbandingan
mol CuSO4 0,5 M dengan mol NH3(aq) 0,5 M ? Pada percobaan
nomor dua warna larutan mulai konstan pada tabung ke ?
Jawab :
perubahan warna
larutan mulai konstan, yakni menjadi keruh.
mol CuSO4
0,5 M : mol NH3(aq) 0,5 M = 2 tetes : 8 tetes = 1 : 4
4.
Berapa bilangan
koordinasi ion Cu2+ dalam percobaan ini ? Bagaimana rumus ion
kompleksnya ?
Jawab :
Bilangan koordinasi Cu2+
adalah 4. Rumus ion kompleksnya adalah [Cu(NH3)4]2+.
G.
Analisa Data :
Dari percobaan
yang dilakukan tahap demi tahap tidak terjadi kekeliruan, dan mungkin alat dan
bahan, serta langkah kerja yang kami lakukan sudah benar. Sehingga pada hasil
praktikum sekali ini dapat memberikan data yang benar dan valid sesuai teori
bahwa bilangan koordinasi Cu2+ adalah 4.
Penentuan Jumlah
Ligan :
Penentuan jumlah ligan dapat
ketahui melalui perubahan warna larutan
yang menjadi semakin tua. Untuk mentukan jumlah ligan NH3 dalam ion kompleks Cu(NH3)n2+ dapat dilihat dari perubahan warna biru yang menjadi pekat dan perbandingan jumlah
molnya.
- Cu (H2O)42+ + NH3 --> [Cu(H2O)3NH3]2+
- [Cu(H2O)3NH3]2+ + NH3 --> [Cu(H2O)2(NH3)2]2+
- [Cu(H2O)2(NH3)2]2+ + NH3 --> [Cu(H2O)(NH3)3]2+
Dalam percobaan, perubahan warna
terjadi sampai tabung kedelapan, dimana
perbandingan molnya 1 : 4. Maka dari itu jumlah ligan yang terdapat dalam
ion kompleks [Cu(NH3)n]2+ adalah 4.
H.
Kesimpulan :
Bilangan Bilangan
koordinasi Cu2+ adalah 4 dengan rumus ion kompleksnya adalah [Cu(NH3)4]
No Response to "Penentuan Bilangan Koordinasi Ion Cu"
Posting Komentar